Dua hasil bertolak belakang diraih Inggris dan Denmark di laga lanjutan UEFA Nation League Liga A Grup3. Inggris lolos dari lubang jarum dengan menang tipis 1-0 atas Islandia dengan bumbu penalti. Sementara,Denmark kalah dua gol tanpa balas dari Belgia.
Meski meraih
hasil yang berbeda, ambisi kedua tim bakal sama saat bertemu di Parken Stadium,
dini hari (9/9) nanti. Kedua tim sama-sama butuh tiga poin. Inggris wajib
menggeser superioritas Belgia di puncak klasemen . Denmark pun tak mau
buru-buru angkat koper dari ajang yang sedikit berbau laga persahabatan
tersebut.
Meski sudah
punya koleksi tiga poin, penampilan Inggris di laga sebelumnya sebenarnya bisa
menghasilkan banyak gol. Mereka kerap ditekan oleh Islandia dengan gaya agresif
. Buktinya, Strákarnir okkar-julukan Islandia- mendapat 22 pelanggaran
sepanjang pertandingan di Stadion Laugardalsvollur, Sabtu (5/9) lalu.
Inggris harus
bermain dengan 10 pemain pada menit 71. Kyle Walker mendapat kartu merah
setelah menerima kartu kuning kedua akibat melakukan tekel keras kepada pemain
Islandia. Beruntung, The Three Lions mendapat penalti pada menit ke-88 setelah
bek Islandia, Sverrir Ingi Ingason melakukan handball di kotak terlarang dan
mampu dikonversikan Raheem Sterling menjadi gol.
Meski demikian,
pelatih Gareth Southgate mengaku timnya telah berbuat sesuai instruksinya..
Namun eks pemain timnas Inggris tersebut menyoroti lini pertahanan yang masih
sering kelabakan menghadapi maskulinitas khas Viking tim tuan rumah. ”Kami
harus bermain cantik. Islandia dan Denmark punya rasa untuk mendobrak permainan
dengan baik,” ungkap legenda Aston Villa itu seperti dikutip dari thefa.com.
“Tantangan kami
saat ini bagaimana menghadapi bola-bola mati. Kami pun kerap kelabakan saat
serangan balik dilakukan. Kami akan meninjau ulang kebugaran pemain, tetapi
Denmark pun juga mengalami masalah yang sama,” tandas Southgate.
Namun kegundahan
itu bisa sirna jika lini depan Inggris terus dioptimalkan. Dilansir dari Daily Star,
Inggris tengah kebanjiran bomber muda yang berkualitas. Beberapa di antaranya
adalah Mason Greenwood, Jadon Sancho, Marcus Rashford, hingga tentu Raheem
Sterling. Danny Ings, juga lagi tampil prima.Hal inilah yang membuat Inggris
tak akan lagi bergantung kepada Harry Kane.
“Kami masih
memiliki banyak pemain. Ada Phil Foden dan Mason Mount yang saat melihat gawang
lawan nyalinya akan membara ,” ujar Gareth Southgate.
Kendati
demikian, kehadiran Harry Kane di depan gawang dan sebagai kapten tim tetap dibutuhkan
oleh Gareth Southgate. Menurutnya, skuad Inggris menilai Kane sebagai
penyemangat dan motor serangan. “Dia (Kane) adalah mesin gol untuk kami hingga
saat ini, tapi kami memiliki pemain lain yang juga berpotensi,” terangnya.
Sebaliknya di
kubu Denmark, penampilan sang kiper Kasper Schmeichel yang sebelumnya menjadi
kunci utama mulai digoyahkan oleh lini belakangnya. Ditambah Denmark tercatat
telah menelan 13 kekalahan dari 21 pertemuan dengan Inggris. Catatan tersebut
yakni menang empat, imbang empat, dan kalah 13 kali.
Hal yang wajar
jika Kasper Hjulmand harus berdalih ketidakhadiran penonton menjadi krusial
bagi mentalitas timnya. ” Kami sangat kehilangan para pendukung. Tetapi ketika
saya melihat pekan lalu sudah bersama para pemain, rasanya sangat bagus.,” ucap
pelatih yang baru pertama kali menakhodai tim nasional tersebut.
Mampukah three
lion mengatasi perlawanan Denmark? Saksikan laga serunya Denmark vs Inggris UEFA siaran
langsung secara streaming di Mola TV.
0 Comments